Senin, 05 Juli 2010

Pariwisata dan Mimpi Masyarakat Majenang


OTONOMI daerah diharapkan mampu mendorong peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang makin baik, pengembangan kehidupan demokrasi yang makin baik pula, serta mewujudkan keadilan dan pemerataan bagi masyarakatnya.
Segala potensi sumber daya yang tersedia pun diharapkan dapat dikelola secara optimal. Prakarsa, kreativitas, serta partisipasi masyarakat dipacu sebagai upaya percepatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dan rendahnya kesempatan menikmati hasil-hasil pembangunan. Pariwisata adalah salah satu sektor yang saat ini dinilai mampu menggerakan sektor-sektor yang lain dan mampu.

Sayangnya, pembangunan wisata di Kabupaten Cilacap sejauh ini masih berorientasi pada sektor kelautan, bahkan cuma terfokus di pusat kota (Kota Cilacap) dan wilayah timur kabupaten. Padahal, kabupaten ini juga mempunyai potensi wisata lain yang cukup baik untuk dikembangkan secara profesional, terutama di wilayah barat seperti Kecamatan Majenang.

Daya Dukung

Membahas masalah pariwisata tentu tidak semata-mata membahas objek wisata itu sendiri, tetapi minimal harus memiliki tiga faktor pendukung. Yaitu: a) objek wisata yang menarik, b) akses yang mudah, dan c) ketersediaan tempat tinggal sementara.

Ketiga faktor tersebut telah dimiliki Kecamatan Majenang. Di kecamatan ini terdapat sejumlah potensi objek wisata yang menarik. Misalnya objek wisata alam Pancuran Manik, berupa air terjun yang cukup besar, dengan ketinggian 40 meter. Curug ini memiliki tiga tingkatan dengan pemandangan alam yang indah, dikelilingi hutan pinus yang rimbun dan alur kelokan Sungai Cijalu yang membuat wisatawan bakal terpesona.

Akses jalan menuju lokasi objek wisata relatif mudah dijangkau. Lokasinya di Dusun/Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, sekitar 10 km ke arah utara dari jalur utama jalan raya Bandung-Purwokerto.

Sudah ada jalur jalan yang dapat dilewati kendaraan roda empat dan kondisi jalan tersebut cukup baik.
Di kecamatan ini juga sudah ada tiga hotel yang dapat digunakan untuk menginap dan beristirahat. Daya dukung yang lainnya adalah keberadaan 13 lembaga perbankan dengan tiga unit ATM, sehingga memudahkan pengguna dalam bertransaksi.

Ada lagi beberapa rumah makan yang representatif, dua supermarket, Pasar Induk Majenang, dan sejumlah pertokoan. Semua ini akan memudahkan para wisatawan dalam memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan membeli oleh-oleh menjelang pulang nanti.

Pemerintah dan Masyarakat

Untuk mengembangkan objek wisata di Majenang, peran pemerintah daerah sangatlah penting. Peran Pemkab Cilacap tidak sebatas mendukung pengembangan dan pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjembatani dan menjalin kerja sama saling menguntungkan dengan Perhutani. Sebab objek wisata tersebut berada di dalam kawasan hutan milik Perhutani.

Peluang kerja sama tersebut sangat terbuka lebar, mengingat Perhutani saat ini dituntut untuk melakukan diversifikasi usahanya, tak hanya dalam bidang perkayuan saja, tetapi juga mengoptimalkan potensi kawasan hutan yang ada, termasuk pengembangan objek wisata kawasan hutan.

Berkaitan dengan hal ini, dukungan dari lembaga legislatif pun sangat dibutuhkan. Tidak adil kalau berbicara masalah pengembangan suatu objek wisata, belum-belum sudah dihadapkan pada target pendapatan asli daerah (PAD), meskipun disadari hal itu merupakan konsekuensi logis dari setiap rupiah yang dikeluarkan.

Yang terpenting dari semangat otonomi daerah adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkembang memenuhi kebutuhannya, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, dengan fasilitasi pemerintah. Dengan demikian, pada saatnya mereka dapat mandiri, bahkan memberi kontribusi optimal kepada pemerintah daerah.

Masyarakat juga harus memberi dukungan penuh terhadap perkembangan objek wisata tersebut. Sebab tanpa dukungan masyarakat yang sadar parwisata di lingkungan sekitar, misalnya menjaga iklim kondusif, kebersihan dan kenyamanan, serta mampu menangkap peluang yang ada, maka harapan ini hanya menjadi mimpi di siang bolong.

Potensi masyarakat sadar pariwisata hutan di Majenang saat ini sudah terbentuk, yang diwadahi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wanalestari. Nah, tunggu apa lagi? Mari kita wujudkan. Bukankah realisasi ide besar seringkali berawal dari mimpi? Namun yang terpenting sekarang adalah bangun dan wujudkan mimpi itu. Lebih baik berbuat meski sedikit, daripada cita-cita besar tapi cuma angan-angan. (32)

— Heru Susedyono, PNS tinggal di Majenang.


Sumber :
http://www.perumperhutani.com/index.php?option=com_content&task=view&id=687&Itemid=2
12 januari 2009

Sumber Gambar:
http://majenang.cilacapkab.go.id/

3 komentar:

  1. Foto nang duwur kae, lokasine nang ngendi ya?

    BalasHapus
  2. Foto nang duwur kae, lokasine nang ngendi ya?

    BalasHapus
  3. Saya juga pengen mengelola lahan buat obyek wisata.

    BalasHapus